Jadi ceritanya si cowok ini duda ditinggal istrinya gara2 masalah finansial. Terus dia udah berusaha membangun usaha dari awal sebagai abang2 jualan batagor, tapis sekarang udah cukup berhasil.
Nah, dia ikutan take me out untuk mencari istri baru, dan pada akhirnya tersisalah 3 orang wanita yang menyalakan lampu.
Pertanyaan pertama: "apakah Anda mau jika saya mengajak Anda makan di pedagang kaki lima yang di pinggiran"
wanita 1: "saya tidak bisa, umm, karena saya sedang diet dan menjaga berat badan saya. Kita tidak tahu berapa banyak kolesterol yang dikonsumsi kalau makan di tempat seperti itu"
wanita 2: "saya tidak bisa, saya juga menjalankan program diet, lagian sepertinya makanan kaki lima tidak terjamin kebersihannya"
wanita 3: "saya juga sedang berdiet, tapi diet saya untuk kesehatan"
bagian ini saya udah geleng2 kepala melihat kesongongan wanita2 itu. Gaya banget lu, emang kalau nggak makan di kaki lima bisa panjang umur, pikir saya.
Dan si pria mematikan 1 lampu, yaitu wanita ketiga yang meurut saya wanita dengan face 'biasa saja' dan menyisakan 2 wanita cantik lainnya.
Berlanjutlah ke pertanyaan kedua
"berapa banyak uang yang Anda perlukan SEBULAN jika Anda menjadi istri saya nantinya?"
wanita 1: "30juta, 15 juta untuk saya dan 15 juta untuk keluarga. itu udah saya minimalkan sekali. itu belum untuk suami,yah, dia kan bisa nambah2 cari uang sendiri"
choky kaget, saya mangap, , , FYI, si wanita ini adalah PNS!!! Dan masih muda, jadi gaji sebulannya juga nggak bakal sampai 15 juta.
Saya ngerasa dia hanya ingin songong2an aja biar terkesan tajir, hidup mewah. Amit2 ih. . . Cantik banget sih emang tapi.
wanita 2: "kalau saya 20juta untuk diri saya sendiri"
choky mangap, saya pingsan. . . Ya, enggak lah. . .
Aduh, pusing dah. . . Si peserta cowoknya tampangnya langsung nggak banget. Bingung kaget gimana gitu. . .
Tapi dia malu kalau nggak milih kali ya? Akhirnya dia milih wanita 1 yang PNS tadi. Dan kami berpikir "pasti ditinggalin lagi tuh cowok. . ."
wohohomp, milihnya teduh di mata nggak teduh di hati sih (asiiiiik^^)
Lanjut acara berikut pindah channel ke trans, , ,
menceritakan kehidupan masyarakat pedesaan yang hidup di lereng merbabu (saya sambil teriak2 "deket rumah gue ituu"). . . tokoh utamanya adalah mbah muji (ini hasil reporting lo, bukan rekayasa), nenek pencari bunga yang usianya sudah 80 tahun.
Setiap hari dia harus jalan kaki 20-30km untuk mencari bunga mawar (yang untuk nyekar) dimulai sebelum matahari terbit, menjejakkan kaki tak beralasnya pada dingin embun dan udara yang tentunya tidak bersahabat dengan raga ringkihnya.
Melewati belukar dan terancam bahaya yang invisible, mencari warna kelopak mawar dengan mata tuanya yang tentunya tidak berfungsi sebaik mata kita lagi. Dan setelah terkumpul sekeranjang besar penuh, dibawanya mawar itu ke pengumpul. . .
Dengan penuh syukur dia menerima uang DUA RIBU RUPIAH yang diterima dari tengkulak untuk satu keranjang penuh mawar tadi (yang mana akan dijual kembali oleh tengkulak 20ribu per keranjang).
Tertatih, ditemani rasa capek dan lapar, dia pulang ke rumahnya. Tapi, membeli bubur sayur sebagai penghargaan bagi badannya yang telah bekerja sedemikian keras pagi itu, sehingga berkuranglah uangnya 500rupiah. Sisa 1500 rupiah tadilah yang akan menjadi bekalnya seharian ini untuk bertahan hidup di hari itu, sampai akhirnya pagi memberikan awal hari baru, dan pekerjaan yang sama harus dimulai kembali. . . Memetik mawar diantara titik embun dan tebalnya kabut lereng Merbabu.
How you feel? That's so gorgeous isn't it? She doesn't need any pitties for living in such hard life.
Need not to pretend. Need not to want and want for some more. Because for her, all the given things are enough. . .
Because she thought, could see and live in this world that way, is something that must be filled with thankful.
Belum tentu yang makan makanan tanpa kolesterol, rendah lemak, bersih secara klinis, bisa hidup sampai 80 tahun.
Belum tentu, yang menghabiskan duit 30 juta sebulan masih dapat merasakan oksigen sampai hari tuanya secara gratis karena setiap hirup oksigen di udara terbuka tak akan pernah mampu dibeli.
Satu yang pasti adalah, belum tentu kebahagiaan yang didapat di dunia bisa dirasakan secara absolut. . . Believe, everything. . . E.V.E.R.Y.T.H.I.N.G always has a response. . .
Ketika kita sekarang merasakan kecukupan itu, kebahagiaan itu, tapi lupa atas kewajiban kita untuk menunduk dan melihat saudara2 kita, jangan salahkan mereka jika suatu saat mereka lebih cepat berada di source of everlasting happiness jauh lebih cepat daripada kita.
From now on. . . Knock our heart, open it widely to accept all kind of wind. . . Will it be clear or dusty, feel the athmosphere around us. . . So that,you we feel what others feel. . .