film lokal vs film impor

Jujur saya bukan movie freak yang punya dvd segambreng atau tiket blitz sekardus, apalagi tukang jaga gedung bioskop yang bisa nonton film gratis sampai jadi spesialis (spesialis film,red.). . .
Bukan, saya bukan semacam itu.
Saya cuma novelholic yang 'semribit' kalau novel favorit saya diadaptasi menjadi movie (yang biasanya mengecewakan), dan nonton cuma yang rekomendasi2 temen kalau ada film oke.
Maklum, saya bukan orang hedon yang keranjingan nonton.

Nah, dari sekian film2 yang saya tonton, ada beberapa hal yang dapat saya bandingkan khas film di beberapa negara:
1. US:
"free act" sudah biasa (solusi: di fast forward/tutup mata. nggak mau? yaudah, nonton sambil istighfar), kalau cerita remaja biasanya berjiwa hedon, film yang sci-fic efeknya luar biasa keren tiada tara, adegan actionnya oke, aktingnya paaaaas banget (terutama Sandra Bullock waktu di The Blind Side *amazed*), ide-ide ceritanya kreatif & variatif, kalau ada pertandingan2 skor kelompok pemeran utama selisih 1 dari lawan mainnya dan pas di detik2 terakhir.

2. Korea:
pas nonton awal2 biasa aja, tau2 abis nonton mata udah bengkak2 dan tissue segunung, rata2 endingnya sedih kalau perlu tokoh utama mati, biasanya temanya cinta2an, paling pinter ngaduk2 emosi penontonnya.

3. Jepang: (kalau yang ini saya cuma nonton anime2nya sama film dikit sih)
banyak banget pesan moralnya, abis nonton langsung dapet spirit baru, animenya kadang lebay tapi okeeee, bisa meng'genre'kan film secara sempurna (misal film misteri nggak dicampur2 sama adegan terlarang) walaupun Jepang pemroduksi film xxx terbesar di dunia, punya alur cerita yang kreatif dan tidak membosankan walaupun harus dibuat sampai 10 season menyaingi ci*ta fit*i.

4. India:
tontonan saya jaman SD yang sampai sekarang saya masih apal lagu2nya (norak sekali), AUK (As u know) pasti pasti ada adegan joget2 ngiterin pohon dan kejar2an dengan kain sari berkibar (indah sekali), kalau yang jaman duluuuuu banget polisinya namanya inspektur Fijaay (nggak cuma di 1 film) nggak tau sekarang udah ganti nama belum, menguras air mata emak2 dan rata2 happy ending.

5. UK:
bahasa Inggrisnya sama yang diajarin di sekolah (nggak terlalu bayak bahasa gaul), film2 remajanya pornless^^, dedikasi tinggi dalam suatu institusi pendidikan.

6. Meksiko:
Right. . . Telenovela. Yah, isinya cinta2an termasuk yang anak2 (amigos: ana pedro, dulce maria: chirippa dan anjing jantan), musik latinnya asik banget.

7. Indonesia:
nggak kreatif, temanya kalau nggak cinta2an ya hantu porno, aktingnya dan alur cerita lebay (yang jahat jahaaaat banget, yang baik baiiiiiikkk banget), film2 yang kontroversial semakin ditentang semakin populer (waktu ada award2 pemenangnya adalah film2 bagus yang nggak pernah tau kapan ditayangin gara2 yang di tv cuma ada berita film kontroversial), nggak ada film animasi dan emang nggak punya bengkelnya (kayak Dreamwork & disney pixar di US) padahal akademisi IT'nya cukup keren2.

Apalagi ya? Ada ide. . . ?
Yah, well, saya hanya orang yang bisa ngomong, saya hanya bisa mengamati, tapi nggak tahu harus berbuat apa. . . menyedihkan. . .

0 komentar:

Posting Komentar


up