Thankyou for Coming to Bandung

aku bingung waktu kamu bilang kamu mau dateng ke bandung.

Apaaa??? Tanggal 3 malem, jalan2 tanggal 4. Aku osce tanggal 6 looo.
Kalo aku ga lulus, aku ngulang taun depan. Itu yang ada di pikiranku waktu itu.
Tapi aku udah nggak bisa gimana2 lagi waktu tau kamu udah pesen tiketnya. Aku juga tau sebenernya km juga nggak gampang nyari waktu senggang berhubung kamu udah mulai sibuk.
Ini juga kamu bela2in biar bisa ketemu aku di waktumu yang sepadat itu.

Waktu kamu dateng, aku juga lagi kena bleferitis atau bahasa gaulnya bintitan, mana jerawat aku lg banyak2nya. Akhirnya aku keliling2 nyari antibiotik, tetes mata, sm bb cream.
Km pasti nanya, bb cream itu apa? Bb cream itu buat nyamarin bekas jerawat di muka. Aku nggak mau ketemu kamu, udah bintitan, jerawatan lagi. Aku pengen keliatan cantik, walaupun aku tau kamu nggak pernah mempermasalahkan hal-hal seperti itu. Kamu cuma ngeliat aku, sebagai aku, dan nggak pernah complain about things that covered me.

maaf ya cuma bisa nganterin jalan2 ke ciwalk. berhubung km musti pulang maghrib, aku nggak mungkin ngajak kamu jalan2 ke yang jauh2 dan capek2. dan yang kepikiran deket dan bisa buat ngobrol banyak ya di tempat makan, dan ciwalk yang paling deket dari tempatku.
nggak mungkin kan kita pacaran sambil ngeliatin gedung sate :p

ngobrol sama kamu itu bikin aku selalu bikin mood aku bagus. Mau di telpon, mau di realnya. Herannya apa pun yang kita omongin topiknya nggak pernah abis, padahal kita juga sering ngobrol di telpon.
aku suka gerak-gerikmu saat kamu cerita, caramu ketawa, gimana semangatnya kamu kalo nyeritain hal-hal baru, caramu menatap dan dengerin aku yang selalu bikin aku ngerasa ada.

Kalau ketemu kamu, dalam hati nggak ada ungkapan lain selain rasa syukur yang luar biasa. Bersyukur karena dulu aku sekolah di sma 1, bersyukur ada cowo tengil yang namain dia di phonebook temennya jadi tom cruise, jadinya aku bisa ketemu cowok tengil yang nemenin aku tiap hari ini :)

Jangan kapok ya main ke bandung, maaf aku cuma bisa nemenin kamu beberapa jam. Tapi suatu saat, semoga kita bisa ketemu tiap hari, nggak usah boros2 kayak di sini. Kamu nginep nggak susah2 nyari hotel, tinggal nginep di rumah yang kita beli bareng. Atau makan nggak usah jajan mahal di cafe, tapi aku masakin sendiri. Dan nggak ada batesan waktu buat ketemu :)

Terima kasih untuk selalu mau susah2 capek2 ngelewatin ratusan kilometer buat ketemu aku tiap ada libur yang harusnya itu waktu kamu buat istirahat, tiap tahun 2-3 kali kamu jengukin aku di jatinangor atau bandung. Terima kasih untuk selalu ada buat dengerin ceritaku, keluhanku, yang sering bikin kamu menunda ngerjain laporan praktikum.

Terima kasih untuk selalu menerima aku sebagai aku. Terima kasih untuk selalu menganggapku penting dan bikin aku merasa ada, when people out there see that i'm nothing.
i said this many times and i think it's still not enough, but, thankyou Boby Adi Pratama. If a day and 5,5 years feels so short, then let's make it a lifetime :)

at the kiosk, ciwalk
frozen yoghurt j-co yang kamu nggak suka :p
my man, not a boy anymore :D

This is My Favorite Story

Hey there,
Gue dany, dan hampir aja gue lupa gue punya blog.
Well then, kemarin waktu gue nungguin kuliah jam 2 di nangor karena kuliah pertama kosong *dan gue dr bandung jam 6 pagi buat kuliah pertama*, gue dikasih buku bagus sama temen gue.
Judulnya taste buds. Taste buds ini kayak kumpulan cerpen2 gitu. I have no choice but read it in case I'm deadly so bored there.
Gue bener-bener baca tanpa prasangka kalo buku ini bakal bikin perasaan gue campur aduk.
Bahkan ada salah satu cerpen yang gue sukaaaaa banget, dan bodohnya gue baca pas kuliah forensik, yang bikin gue mewek di tengah expresi muka-muka orang tegang ngeliatin gambar mayat di slideshow.

Oke, cerpen yang gue baca itu judulnya "Bangga", which reminds me about my lovely father.
Dan saking sukanya gue, gue bakal ketik semua di sini biar, well, *mungkin* merasakan apa yang gue rasakan.

Don't grab your cookies, or anything, just read, and let your feeling flows.


BANGGA

Ayah tak pernah melarang, dibiarkannya aku besar dengan luka-luka, sekali patah tangan, sekali terinjak kaca, dan baret di pipi kanan. Waktu itu, pipiku disambar ujung sepatu pak lurah karena nekat mencuri mangga di halamannya siang-siang bolong.

Ayah tak banyak bicara, raut wajahnya tenang, menghadapi kepala sekolah yang sudah hampir meledak. Aku lupa apa masalahnya. Klise, kemungkinan besar karena bolos, ketahuan mencoba merokok atau mencontek. Pulang dari situ, dalam perjalanan menuju ke rumah, ayah menghentikan mobil dan menatapku dalam-dalam.

"Ayah malu", ujar beliau singkat.

Sejak kejadian itu, aku bersumpah tidak akan membiarkan ayah mengulang dua patah kata itu lagi selama-lamanya.

Ayah rajin menabung. Rumah kami tidak diisi perabot mahal. Televisi hanya satu, diletakkan di ruang tamu, untuk menghibur keponakan atau saudara-saudara jauh kalau mereka menginap atau berkunjung. Pajangan hanya dua pasang, keramik gajah dari Thailand, itu pun hadiah dari kawan dekat ayah.

Tapi bagaimanapun kami jarang meminjam uang. Uang sekolahku cukup mahal, pendaftarannya ayah bayar lunas. Kakak pertamaku kuliah di Australia, kirimannya tidak terpurtus sampai dia lulus. Pernikahan mas Deden di gedung besar yang sewanya ratusan juta, ditanggung sendiri oleh ayah karena pihak perempuan tinggal di luar daerah.

Ayah itu agamis, beliau puasa senin kamis, shalat berjamaah di masjid depan rumah, ikut menyembelih dan membagi-bagikan hewan kurban untuk warga sekitar.Rotan adalah kata pengganti untuk melecuti kami bila malas sholat. Walau begitu, rotan ayah jarang digunakan. Beliau mendidik kami untuk mencintai agama, bukan takut rotan.

Ayah itu penyayang. Ketika kami kecil, beliau mengantar dan menjemput kami dari sekolah satu per satu. Dulu belum ada mobil, dan sepeda motor hanya muat untuk dua orang dewasa. jadi aku dan kakak dijemput dulu, diturunkan di rumah. Lalu ayah pergi lagi mengambil mas Deden di sekolahnya.

Beliau memanjakan kami dengan makanan. Beliau juga pandai membuat mainan tradisional. Aku ingat betapa bangganya aku dengan layangan yang dibuat dan diraut oleh ayah. Dua puluh kali diadu tidak pernah kalah.

Malang, pada aduan ke duapuluh satu, benangnya putus. Aku mengejarnya mati-matian sampai melompati pagar segala. Itulah sejarahnya aku menginjak kaca. Layang-layang itu akhirnya kusimpan di gudang dan ketemu kembali menjelang aku mahasiswa.

Ayah juga tak luput dari kelemahan dan kekurangan. Ayah tidak bisa berbahasa Inggris. Beliau takut sekali kami mewarisi kelemahan tersebut hingga ketiga anaknya disekolahkan jauh-jauh.

Ayah seumur hidupnya paling susah diajari teknologi baru. Mengetik sms, pelaaaaan sekali. Memakai komputer takut-takut. "Takut meledak tiba-tiba", katanya.

Di kantornya, ayah juga terlambat naik pangkat. Aku ingat teman seruangannya sudah jadi kepala cabang, ayah masih juga di ruangan itu. Paling tinggi jadi kepala bagian. Kurasa karena ayah banyak diam. Orang-orang berpikir beliau tidak bisa bekerja. Zaman sekarang yang dilirik kan, yang paling berkoar-koar.

Dan dari semuanya itu yang paling kukagumi adalah perlakuan ayah terhadap ibu. Ayah memegang kendali keluarga, namun menyerahkan dan memercayakan hal-hal rumah tangga pada ibu.

Ayah pernah memasakkan ibu sepiring nasi goreng. Pernah mencucikan ikan bawal. Pernah ikut ibu ke pasar, walaupun beliau jalan di belakang, sibuk toleh kanan-kiri terpesona dengan suasana yang begitu hiruk pikuk, bau bercampur baur, dan cara-cara kreatif pedagang agar jualannya dilirik orang.

Ayah membersihkan langit-langit dan bagian atas lemari yang susah ibu jangkau. Lalu setelahnya, tidak mengeluh, hanya minta dibuatkan teh dan pisang goreng. Ayah memang terlalu kaku untuk memuji kecantikan ibu. Tapi beliau membuktikannya dengan menjaga pandangannya terhadap wanita lain.


**********

Sekarang aku dan ayah berhadap-hadapan. Aku fokus pada ikrar yang akan kuucapkan, pada tanggung jawab yang akan kupikul, dan pada kepercayaan keluarga di sebelah sana, untukku agar menjaga anak gadis mereka sebaik mungkin. Setelah nanti gelarnya akan berubah, nama belakangnya akan berganti, dan temoat tinggalnya akan berpindah.

Ayah menatapku, "Kamu siap?"

Aku membalas tatapan teduh beliau, "InsyaAllah, Fadllan siap, Yah."

Ayah tiba-tiba memelukku erat. Dapat kurasakan tangannya bergetar dan beliau bersusah payah menahan tangis agar tidak pecah. Aku terkejut bukan main. Pelukan ayah-anak seperti itu tidak lagi kualami sejak umurku delapan tahun. Aku dan ayah tidak selamanya harmonis. Kami pernah berperang dingin seminggu lebih setelah ayah mengucapkan "Ayah malu," mengingat waktu itu aku adalah anak SMA yang egonya lebih tinggi dari akal sehat.

Aku pernah menyayangkan kenapa ayah bukan konglomerat yang bisa menghadiahiku mobil sport untuk upah lulus cum laude. Aku adalah bungsu yang paling merepotkan, paling menyita waktu dan tenaganya, dan entah kapan membanggakannya.

Ketika ayah melepaskan pelukannya, aku menyadari mata beliau sudah basah.

"Ayah bangga," ujarnya parau.

Aku tercekat. Tanpa pikir panjang, akulah yang ganti merangkul beliau erat-erat, manangis meraung seperti bocah delapan tahun. Hari ini untuk pertama kalinya dalam dua puluh lima tahun hidupku, aku merasa begitu bersyukur karena ayah, adalah ayah.


*******fin******

I dont know, dari sekian banyak cerita tentang ayah, this is the most favorite. Mungkin karena deskripsi ayah di sini 99% sama kayak bapak. Sifatnya, cara berpikirnya, dan hampir semua yang di lakuin ayah di cerpen itu pernah dilakuin bapak.
Bapak yang rajin nabung (terutama buat kuliahku yang, yah, begitulah) jadi hidup kami terbiasa untuk ‘biasa-biasa’ saja, bapak yang rajin sholat jamaah di masjid, bapak yang nggak pernah marah, bapak yang nggak bisa bahasa inggris, bapak yang nggak update teknologi, bapak yang bantuin ibu pekerjaan rumah (bahkan pagi bapak yang masak nasi), bapak yang selalu mentingin kepentingan anak-anaknya dari pada dia sendiri, bapak yang selalu antar-jemput anaknya waktu sekolah (bahkan danang, adik-gue-yang-udah-SMA-dan-tingginya-se-pohon-pinang yang ke sekolah bawa motor dan belum balik pas maghrib, dijemput bapak ke sekolahnya jalan kaki), bapak yang sayangnya sama ibu level over 9000. Sama banget, samaaa banget.
Jadi gue baca novel ini, kayak gue baca biografi bapak. Hehehe.
Di keluarga gue mungkin nggak terbiasa dengan pengungkapan kata-kata sayang, gue ga biasa bilang “Aku sayang bapak” or “Aku sayang ibu”, tapi semoga mereka bisa ngerti bentuk lain dari sayang gue ke mereka. Setiap detik gue berdoa biar mereka selalu sehat, baik-baik saja, dan dilimpahkan rezeki dan kebahagiaan. Gue nggak pernah ngeluh ke mereka, about things that maybe go not well enough here. And I swear that I’ll do anything for make them happy, make them proud of me, whatever it takes :)

Outstanding Student. What? Me???

Dulu, saya nggak pernah kepikiran masuk fakultas ini. Saya hanya mengikuti suatu script yang bernama takdir.
Saya dulu ngebet banget buat jadi salah satu pemakai jaket kuning di jurusan yang sangat saya minati, Sastra Inggris.
Nyoba buat daftar 3 kali, jalur PMDK, SIMAK, dan SNMPTN.
Luar biasanya, Allah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk saya. Ya, saya ditakdirkan untuk tidak menjadi mahasiswa UI.
Masih saya ingat bagaimana saya belajar IPS mati2an untuk ujian SIMAK, sebelum ujian saya hanya tidur beberapa jam, di dalam mimpi pun saya masih ngerasa ngerjain soal itung2an ekonomi.
Hari H pun, energi saya infinitive, semua demi UI. Saya merasa bisa mengerjakan semuanya. Tapi seperti yang sudah saya bilang tadi, jalan cerita script saya memang nggak buat UI.

SNMPTN pun saya masih obsessed. Saya ambil IPC karena pertimbangan pilihannya yang lebih banyak.
Malam hari sebelum pengumpulan berkas, saya tanya orang tua saya untuk pilihan IPA apa yang harus saya ambil. Mereka bilang terserah, yang penting saya suka. Dengan modal capcipcup, saya memilih FKG UGM untuk pilihan 1 dan FKG Unpad pilihan 2.
Saya bersyukur, hari itu ternyata saya nggak salah menentukan pilihan.

Mungkin pada awalnya saya merasa asing berada di sini.
Saya saat itu ngerasa, harusnya saya di UI, bukan di sini. Saya nggak niat buat kuliah. Waktu masa orientasi, saya yang paling banyak dihukum dan dibentak karena saya nggak pernah ngerjain tugas, dari 105 biodata, saya cuma ngumpulin 5. Saya bolos di hari ke 2. Dan begonya, waktu dimarahin saya masih tetep senyum2. Dan dihukum joget2 jargon di depan juga masih pake senyum.
Mampus, mampus deh. Saya bersama 2 orang teman saya cowok sampai dipanggil danlap, dan jurnal kami dibuang gitu aja dari atas (tempat danlap berdiri lebih tinggi daripada kami), kertasnya berhamburan kemana2 (jilidannya ga oke sih), 2 temen saya langsung ngambil bukunya dan mengumpulkan sheet per sheet kertasnya, saya tanpa basa-basi, langsung balik ke barisan.
Saya benar2 nggak tahu apa yang saya pikirin waktu itu.
Semester pertama saya tidak ada pertemuan sama sekali dengan dosen wali.
Pada saat praktikum ITMKG saya harus menuliskan nama dan npm saya di whiteboard dengan spidol merah karena 2 kesalahan saya: baca komik di lab padahal udah dapet teguran 2x dan cabut sebelum praktikum berakhir.
Saat presentasi anatomi di depan 104 mahasiswa lain saya nggak ada persiapan, sehingga asal buka slide, dan asal presentasi, ternyata slide yang saya presentasikan dengan ngasal adalah slide dosen saya dan beliau saat itu tepat berada di depan saya. Untung baik, jadi saya cuma suruh presentasi ulang minggu depannya.
Aaah, semester 1, indahnya ^^

Mungkin perasaan masih belum bisa menerima yang membuat saya selalu berpikiran negatif dan agak menutup pergaulan saya dengan orang lain. Saya merasa berbeda. Teman2 saya rata2 adalah anak gaul bandung dan jakarta dan jujur saya bingung, harus gimana membawa diri.
Tapi untungnya saya tetep punya teman. Tapi rasanya masih nggak nyaman, karena kami seolah2 seperti geng, kemana2 harus bareng, kemana2 harus nungguin dan ditungguin, makan harus di cafe/resto nggak pernah nyobain mie ayam pinggir jalan. Aneh rasanya temenan dengan orang2 seperti itu.
Akhirnya saya nyoba keluar, saya mutusin buat jadi orang yang independen, yang artinya waktu kuliah saya nemplok sana nemplok sini. Kadang duduk dengan geng ini, kadang geng itu. Saya masih belum merasa diterima.
Jujur saat itu saya kesepian, sahabat2 saya cuma temen2 kost. Akhirnya saya mutusin buat ikut organisasi2. Maksud utama sebenernya buat nyari temen, kenalan dari fakultas lain.
Makanya saya daftar langsung buat jadi pengurus BEM Universitas. Akhirnya saya keterusan buat ikutan organisasi di luar, and that time, I didn't relize that destiny has been guided me to be here.

Outstanding student. . .
Adalah sebuah kompetisi yang diadakan FKG Unpad untuk menjaring mahasiswa2 berprestasi dengan aspek penilaian kecerdasan akademis, keaktifan organisasi, kemampuan berbahasa asing, keterampilan non akademis, personality, penghargaan2 yang diraih, dan penulisan karya ilmiah.
Proses seleksi pertama adalah penyisihan di bidang akademis dengan standar IPK. Dilanjutkan dengan keaktifan organisasi, mahasiswa dengan IPK yang lolos seleksi harus mengumpulkan CV.

Saya lupa berapa tepatnya jumlah lembar berkas tersebut, yang jelas banyak banget. Mulai dari biodata, organisasi2 intra&ekstra yang diikuti, ketrampilan, penyaji seminar, karya ilmiah yang pernah dipublikasikan, award2, dan segala macamnya.
Kebetulan karena saya punya jiwa2 bolang, saya suka ikut organisasi di luar fakultas. Organisasi = done.
Bahasa asing saya tulis bahasa Inggris, Perancis, dan Mandarin (yang dua terakhir padahal newbie level alay)
Ketrampilan saya bingung harus mengisi apa, saya bisa main piano walaupun autodidak, tapi takut waktu seleksi harus mainin the flight of bumble bee kan mati gaya juga. mau diisi tari saman, awkward banget kalau nari sendirian. akhirnya saya isi dengan bernyanyi dan fotografi. walaupun suara diskon 95% dr adele, tp mental bisa lah.
Penyaji seminar dan penulisan karya tulis ilmiah, dua lembar kosong. Saya nggak punya pengalaman apa2.
Award, saya cantumin award2 aja yang saya dapet walaupun cuma tingkat2 universitas semacam juara fotografi *******, best movie creator of ****, best participant of ****, dan best student of French Club. Wkwkwk. Lumayan buat ngisi.

Ternyata saya tersaring masuk ke 10 besar. Di tahap ini kami diwajibkan untuk menulis scientific paper, dengan tema Peningkatan Daya Saing Bangsa Berbasis Keunggulan Lokal. udah pernah saya ceritain di post sebelumnya yaaa ^^
Paper itu nggak harus berkaitan dengan jurusan yang diambil. bebas. saya mikir, apa potensi indonesia yang sebenernya bisa dikembangin.
Kegambar 2/3 bagian Indonesia adalah laut, saya googling tentang perairan laut, dan menemukan sesuatu yang unik. Terumbu karang bisa menyerap karbon. Menelusuri tentang terumbu karang di Indonesia, ternyata Indonesia ekosistem terumbu karangnya salah satu yang terluas di dunia.

Akhirnya saya kaitkan fakta-fakta tersebut dan menghasilkan paper dengan judul: Coral Reef Conservation of Indonesia as An Effort to Stabilize The Global Climate.
Em, papernya emang pakai 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Di sini saya mengemukakan fakta2 lain seperti laut di Indonesia mempunyai spesies terkaya di dunia dengan jenis spesies2 baru yang sering ditemukan. Ini kelebihan Indonesia yang luar biasa lo, cuma Indonesia yang punya.
Sebenernya kerusakan terumbu2 karang juga jadi jawaban kenapa Indonesia yang luas lautnya extraordinary harus import ikan. Tapi itu ga saya jelasin di paper sih. Cuma, dampak rusaknya terumbu karang di Indonesia itu ngerugiin banyak aspek, ga cuma nasional, tapi internasional.
Paper 23 halaman saya itu selesai dalam 5 hari, pas deadline banget. Prosesnya emang nggak gampang sih. Ngumpulin bahan, analisis 1-1, baru ditulis. Tiap saya mau nyerah, mau istirahat, saya inget bapak sama ibu, akhirnya ngerjain lagi. Tidur dan makan saya nggak beraturan, akhirnya bikin saya demam sekaligus hipotermia :(

Ternyata sakit2 saya itu nggak sia2. . . Saya lolos ke 3 besar, dan buat nentuin juara 1, 2, dan 3 nya, kami harus presentasi paper kami dengan bahasa Inggris di depan 7 juri. Lebih parah daripada sidang skripsi.
Jujur saya nggak tahu kenapa saya lolos, saya biasa2 aja, dibanding 2 teman saya yang lain, mereka luar biasa. Yang cowok, namanya Boggi, organisasinya oke, dan jadi ketua terus (termasuk ketua BEM saya sekarang), jadi public speakingnya udah jelas oke.
Yang cewek, namanya ninda, udah pernah exchange 1 tahun di USA, tepatnya di negara bagian Wiscounsin, jangan tanya deh bahasa Inggrisnya, udah kayak native, aksennya American banget.
Jiper sih pasti, tapi nekat aja lah. Abis presentasi rasanya lemes sekaligus relief bangeeet.

Jadi begitulah, pengumuman keluar, saya jadi runner up. Alhamdulillah. Bahkan sampai detik ini pun saya nggak tahu, apa kelebihan saya bisa terpilih. Outstanding Student.

Ya, jadi saya berada di titik ini bersama dua teman FKG saya yang lain.
Hal yang tidak pernah sekali pun saya bayangkan sebelumnya.
Titik dimana menjadi sebuah pencapaian tertinggi bagi mahasiswa untuk mendapatkan gelar sebagai mahasiswa berprestasi. Dan perjuangan harus kami teruskan ke tingkat universitas. Berkompetisi dengan mahasiswa Unpad lain.
Dan ini bukan semata2 saya mencari sebuah compliment atau apapun itu.
ini adalah bukti pertanggungjawaban saya pada orang tua saya, bahwa saya mampu berada di sini, menjadi salah satu mahasiswa terbaik. sehingga mereka tahu, segala sesuatu yang mereka berikan selama ini: support, materi, kasih sayang, dan kepercayaan untuk saya, tidaklah sia-sia.
Dan penghargaan sesungguhnya untuk saya adalah: saya mampu membuat mereka bahagia.

Bapak, ibu. . . This is for you, and you must know that I love you more than I do it to myself. . .
My love for you is infinitive. . . <3
Je suis amoure de vous.



My peach carpet
010412




PS. next post is about how can you change yourself and find your inversion point :)

Me as An IAAS Family

Hello, how's your weekend??
Weekend ini saya nggak ke mana2, kalau minggu lalu sempet ikutan camping di kiara payung.
Yap, bumi perkemahan di belakang unpad yang pernah buat jambore nasional taun kapan deh itu.
Jadi sebenarnya itu adalah acara BOS atau Building on Success yang diadain sama IAAS sekaligus buat pemilihan Committee IAAS LC Unpad yang baru.
Oh iya, jadi IAAS itu International Association of Agricultural Students and Related Sciences. Sebuah organisasi mahasiswa pertanian terbesar dan tertua di dunia
Nah, kenapa saya bisa ikutan??? Emang sengaja nyasarin diri. Nyasar banget malah, kan FKG ga ada relation2 nya sama pertanian.
Yang jelas saya pengen nyoba sesuatu yang baru, kayaknya nanem2 gitu asik sih. Nyari ilmu, pengalaman, sama temen dari fakultas lain. Makanya nyobain daftar aja.
Oh iya, saya orang pertama dan satu2nya yang dari FKG. Waktu wawancara juga yang nanyain sampai bingung kenapa saya daftar, tapi saya seneng banget karena mereka sangat tertarik dan apresiasi sekali sehingga waktu wawancara saya yang awalnya 10-15 menit jadi setengah jam.

IAAS udah ngadain banyak acara. Yang saya ikutin sih baru 3.

* IOP (IAAS Orientation Program)
Ini acara buat ngenalin anggota baru ke IAAS tuh kayak apa. Kalau nggak salah udah pernah saya share di posting sebelum2nya kan ya? Yang waktu saya datang telat gara2 scumbag seblak pedes yang bikin sakit perut nggak jelas -_______-

*IAAS National Congress
Nah, jadi tahun ini IAAS LC Unpad dapet giliran jadi tuan rumah penyelenggaraan Natcon ke 15. Dan kami anak2 barunya IAAS dapet kesempatan buat jadi panitia. Sekaligus 2 kepanitiaan malah, yang pertama seminar nasional, yang kedua ya Natconnya sendiri.
Acaranya berlangsung selama 3 hari. Kayak kongres2 biasalah yang seru2 boring gimana gitu (piyee karepe??). But, the best part is: hari terakhir kita ada excursion ke Kawah Putih, Ciwidey.
Ini deh foto2nya










with some of family member

*Building on Success (BOS)
Sebelum acara BOS ini kami dibagi jadi beberapa kelompok buat melipatgandakan modal yang diberikan kepada kami. Kami harus punya teknik marketing dan inovasi yang oke. Berhubung saya nyiapin segala sesuatu buat kompetisi yang lagi saya ikuti waktu itu, koordinasi antar anggota jadi kurang.
Kami cuma nge-danus biasa aja, kayak jualan gorengan, kue2 dan sejenisnya. Saya bantuin ngedanus martabak mini, beli seribu, dijual ke temen2 FKG dua ribu, tetep aja laku. Mungkin lain kali saya bakal nyobain danus gorengan pribadi. Ehehe.
Oh iya, hadiah yang dikasih juga nggak main2 lo. Kelompok yang menang dapet hadiah 10juta dari Dikti dan mengelola usahanya IAAS, namanya Rumah Tahoe. Asik kan? Tapi berhubung kelompok kami kurang koordinasi, dan mungkin saya nya sendiri juga nggak sepenuh hati, jadi nggak menang deh.
Tapi yang menang emang worth it banget, soalnya inovasi mereka luar biasa, mereka jual onigiri, dan mereka bikin sendiri onigirinya. Trik ngejualnya juga oke, yang jualan pakai pakaian kimono atau apalah itu pakaian tradisional Jepang. Keren ya????

Nah, agenda lainnya, ada materi dari YPBB tentang pengurangan sampah di rumah. Berguna banget deh, kapan2 saya post di tumblr aja kali ya biar lebih banyak yang bisa baca.

Malam harinya ada semacam malam keakraban gitu deh. Dekornya lucu banget lo

Ini lampion, dan plis, saya nggak lagi jaga lilin ya. *lupa attach*

Bonfire *next time attach again*


Show time nya, ada penampilan dari temen2 cowok yang ngedance paralyzed-nya Agnes, dengan persiapan cuma 5menit. Gokil lah, bajunya pada dimodif aneh2, jalannya juga pada dibikin centil kayak girlband korea. Waktu musik dinyalain, leadernya lupa gerakan pertamanya gimana, akhirnya musik diulang. Udah diulang masih juga lupa, sampai salah satu anggota dancernya nepuk pundak si leader dan bilang "bismillah dulu, bismillah"
wkwkwkwk, kocak anget, padahal juga cuma buat gila2an aja. Tapi dance nya keren sih, leadernya udah kayak anggota boyband beneran, yang lainnya. . . jangan tanya lah ya, abis nih suara buat ngakak.

Dan acara seru2an itu ditutup dengan pengukuhan kami sebagai anggota baru IAAS. Di situ saya bener2 ngerasa, kami adalah sebuah keluarga, keluarga banget. Gimana mereka menerima saya yang notabene orang "luar" dengan sangat baik. Berasa nggak kayak baru kenal. Kami share semuanya bareng2, dengan segala masalah, dan segala keterbatasan yang kami dapat karena kami masih 'UKM bimbingan'. Maksudnya udah disahkan di KTT nya BEM Unpad, tapi belum sepenuhnya terfasilitasi oleh rektorat.
Sangat berbeda dengan apa yang saya rasakan ketika saya berada di BEM Universitas. Jujur, segala sesuatunya eksklusif. Sekre dengan komputer canggih dan koneksi internet mulus, kulkas, fasilitas2 kampus yang bisa kami pergunakan dengan izin yang tidak berbelit, raker di tempat2 yang asik dengan 1 orang 1 tempat tidur. Berbeda dengan IAAS, satu ruangan yang kami tempati harus menampung sekitar 20 orang, dengan hanya 2 kamar mandi. Yap, kami tidur berjejalan. Tapi di situlah seninya.
Seni dari saling berbagi. Dan itu saya rasain banget. Padahal, sebenernya, IAAS tu bukan organisasi yang ece2 lo, kami udah banyak ngebawa nama Unpad nasional bahkan internasional.

Semoga di periode kepengurusan tahun ini, kami bisa resmi jadi UKM ya, biar dapet sekre buat tempat kami ngariung bersama (udah kayak bio twitternya Marissa Haque)

Yuks ah, cao, salam teletubbies!!!

my peach carpet
010412 (April Mop BTW)

Just A Little Happiness

Catatan ini saya tulis di bus damri dalam perjalanan ke bandung.
Waktu saya nulis ini bus sudah hampir mencapai gerbang keluar moh. Toha.
Haha, sebenernya apa yang mau saya ceritain nggak penting sih. Tp pengen nulis aja.

Saya selalu menyukai perjalanan ke bandung dengan bus damri karena bus ini selalu melintasi tol padalarang yang mana di km2 yang dekat dengan tol cileuyi pemandangannya luar biasa.
Apalagi waktu pagi. Beeuh, me gusta total :)
Sawah2 hijau dengan petak2 sempurna dan cahaya matahari pagi yang menerpanya. Lengkap dengan background gunung (kalau nggak salah gunung geulis) dan langit biru. Pohon2 pembatas jalan tol dengan bunga2 pink yang mirip bunga sakura. Pokoknya bagus banget deh. Sayangnya nggak bisa saya capture soalnya saya nggak bawa kamera sedangkan kamera hp shutterspeednya parah. Ntar hasilnya kabur, soalnya busnya gerak kan.

Oke, cukup ttg foto. Back to topic.

Bus yang saya tumpangi kali ini ac nya dingin banget. Dan hari ini cukup sepi, mungkin emang gara2 hr ini lagi nyepi kali ya. Saya bisa memilih tempat duduk yang paling depan, tempat duduk favorit saya tiap naik bus. Soalnya bisa liat pemandangan dengan extra large screen yang high definition.

Dan perjalanan saya kurang lengkap tanpa handphone dan headset sebagai pemutar lagu2 dimana bisa jadi backsong. Itu penting banget buat saya, karena hal simple tadi jadi bikin saya ngerasa nggak cuma duduk di bus. Tapi juga ngerasa kayak masuk di scene2 film. . . Fufufu :p

Lagu yang sekarang sedang terputar di playlist saya adalah lagu dari one direction, what makes you beautiful. Saya cinta banget deh sama lagu ini sampai saya putar secara single play. Jadi kalau udah abis, diputar lagi, lagi, lagi. . . Beatnya enak, and so meaningfull. Ini liriknya:

You're insecure, don't know what for
You're turning heads when you walk through
the door
Don't need make-up to cover up
Being the way that you are is enough
Everyone else in the room can see it
Everyone else but you
Baby you light up my world like nobody
else
The way that you flip your hair gets me
overwhelmed
But when you smile at the ground, it ain't
hard to tell
You don't know
Oh oh
You don't know you're beautiful!
If only you saw what I could see
You'll understand why I want you so
desperatley
Right now I'm looking at you and I can't
believe
You don't know
Oh oh
You don't know you're beautiful!
Oh oh
That's what makes you beautiful!
So girl come on, you got it wrong
To prove I'm right I put it in a song
I don't know why, you're being shy
And turn away when I look in to your eye
eye eyes
Everyone else in the room can see it
Everyone else but you
Baby you light up my world like nobody
else
The way that you flip your hair gets me
overwhelmed
But when you smile at the ground, it ain't
hard to tell
You don't know
Oh oh
You don't know you're beautiful!

Dan saya suka cara si cowok deskripsiin si cewek ini. Bahasa yang dipakai tu manis banget. Seolah2 ngasih tau gimana sebenernya cowok tu melihat the true beauty seorang cewek.
Bagian yang paling saya suka adalah lirik "don't need make up to cover up, be on the way that you are is enough. . ."

Haha, malah jadi ngebahas lagu kan.
Jadi, begitulah. . . Apa yang saya rasakan setiap perjalanan ke bandung. Saya bersyukur kuliah di sebuah kota kecil bernama Jatinangor. Sehingga saya dapat melewati jarak bernama tol cileunyi-moh toha yang luar biasa indah, yang mungkin bakal jarang saya rasakan ketika saya sudah memasuki klinik di bandung bulan agustus ini. Semoga semuanya berjalan lancar ya, selancar dan seindah tol cileunyi-moh toha :)

Bangku depan bus damri, 230312

scientific paper week has been over!! yeah!!!

Hello saturday ^^

Alhamdulillah, thank you Allah, now I feel safe and sound again :D
beberapa waktu lalu sempet sakit gara-gara kurang tidur. . . due to a project.
yap, a project. but i couldn't share too much about right now. insyaAllah besok2 ya.

project itu buat nyeleksi kami ber sepuluh. kami dititahkan untuk membuat paper (yang udah saya jelasin blog sebelumnya) dalam waktu satu minggu. dalam bahasa inggris dan bahasa indonesia. saya butuh waktu sekitar 4 hari buat observe, nentuin judul, dan ngumpulin data. semua hal itu saya lakuin di sela2 jadwal praktikum dan kuliah.
hari jumat, saya mulai ngerjain papernya (pengumpulan hari senin).

saya nggak tau harus mulai dari mana. progress saya sangat lambat, berhubung saya udah lama ga nulis kti. hari jumat saya baru bisa ngerjain 2 lembar (dari minimal 20 halaman). sabtu pagi saya skip acara pelatihan public speaking, sediiiih banget sih, tapi mau gimana lagi, saya butuh ngerjain ini juga. akhirnya seorang teman ngirimin saya contoh kti yg update (gracias put ^^).
saya ngerjain, ngerjain, dan ngerjain lagi. deadline senin bo. . .

saya nggak tidur siang dan selalu tidur jam 2 malam, paginya saya bangun jam 5 untuk ngerjain lagi. dan itu terjadi dalam 3 hari berturut2. tiap saya mulai capek, saya inget bapak sama ibu, saya ngerjain lagi. saya selalu mikir, ini peluang yg dateng cuma 1 kali di masa kuliah, dan nggak semua mahasiswa dapet kesempatan itu. so, i'll take the risk.

hari sabtu saya udah ngerasa badan saya mulai menggigil. but, sorry my body, i just can't stop to take a rest right now. saya menambah porsi makan, minum susu beruang. dan coba tidur beberapa waktu. ternyata saya nggak bisa tidur, something disturbed my mind. akhirnya saya paksa buat ngerjain lagi. tidur malam pun saya nggak lelap. dan kedinginan. 2 lapis jaket plis 1 selimut tebal pun masih membuat saya menggigil. malam itu saya ngerasain badan saya demam tinggi sekali. trying to sleep, but i failed. once then i slept, i got a nightmare.

dari kecil, saya benci yang namanya demam. demam membuat saya berhalusinasi. dan mimpi2 demam saya waktu kecil nggak jauh dr hal2 yang sama: ngumpulin ranting kecil2 sampai membentuk gunung gede, terus meledak. gituuu terus sampai saya bangun.
freaky.

minggu pagi progres paper saya masih 7 halaman. okay, i'll try harder. akhirnya pukul 7 malem saya bisa nyelesein versi bhs indo nya. alhamdulillah 26 pages. waittt, the english one. nanyain temen saya yang lain ttg paper yg bhs inggrisnya, ternyata banyak yg belum buat juga. bahkan seorang teman saya menjawab, "gue masih di java jazz dan, dr 3 hari yang lalu. gue belum bikin"
haa, seems legit. saya nggak tau temen saya beneran belum bikin atau engga. let's see in monday.

used to panic, tapi saya mikir, oke. . . it's just translating. not a hard brainworking. tp hari itu saya nggak bisa bertahan lebih dari jam 11 malam. paginya kebangun jam 3. nerusin ngerjain lagi. saya baru benar2 beres ngerjain jam 7.30 dimana tutorial mulai jam 8. ngebut ngeprint jilid dan sebagainya. voilaaa!!!! jadi juga. saya menatap mereka penuh rasa haru :')

ngebut jalan sampai kampus, sampai di ruang tutorial dengan sedikit keterlambatan. but i see someone there. seorang sahabat yang baru saja pulang dari amerika. i tried to be cool, padahal rasanya pengen menganiaya dia :D
okay, maybe this topic would be share in the next post.

praise to Allah, thankyou so much for all the matter and the inspiration You give to me. makasih bapak sama ibu yang perhatian banget, supporting me all the time. and thanks to boby adi pratama. makasih ya udah selalu rela nemenin sampai malem banget :') (harusnya ini ditulis di halaman dedikasi atau apalah itu)

nggak berharap banyak sama hasilnya, i'm so thankfull udah nyelesein prosesnya, yang mana akhirnya saya bisa bikin scientific paper :D
worth it banget.

emm, maaf ya, jadi payah nulis nih, see you in the next post.

behind my soft blanket,
10.03.2012
Hai, lama banget ga nulis di sini. many things i wanna shared but, yah, i don't know how to begin.

Tiba2 pengen cerita, tiba2 rasanya nyesek. Gue dapet tugas bikin artikel untuk sesuatu yang menyangkut akademik gue. sebuah artikel. dimana temanya 'meningkatkan daya saing bangsa dengan keunggulan berbasis lokal'. awalnya gue bingung banget. udah banyak yang keangkat secara internasional man.

dan akhirnya gue menentukan satu topik yang ga ada hubungannya sama basic pendidikan gue *seteleh gue nyari2 bahan*. the awkward thing is: ga tau kenapa, gue nyesek, nyesek banget, tiap gue baca berita yg ada. tiap gue browsing, gue nangis *iya, sebanci itu gue*. . . udah cukup lama gue tau kalo kita ini duduk di kotak berisi harta karun, yang kita sendiri ga punya kuncinya.
tapi gue tetep aja ga ilang2 sedihnya kalo baca tentang itu2 lagi.
dan tugas gue kali ini, yg bikin artikel, tambah mencabik perasaan.
indonesia impor ikan, impor garam. . .
ikan yang mengandung pengawet dan pemutih.
itu garam menggunung di depan rumah2 warga daerah madura nganggur, itu nelayan2 sekarat ga bisa bayar uang sewa perahu dan hasil tangkapannya ga laku, kalah harga sama yang dari china.

Semoga artikel yang akan gue bikin berhasil ya teman2. Semoga gue berhasil melalui prosesnya. Semoga gue berhasil ngebanggain bapak sama ibu. aminnn :)

oke, cuma itu aja curhat ga penting gue. oh iya, doakan juga skripsi gue lancar yaaah. Gue udah nentuin 3 topik pilihan yg pengen gye bahas. semoga bisa dikerjakan dengan baik yaaa *dan cepat juga*
Allah blesses us, always.

kalo udah bakal gue kasih tau kelanjutannya ya. wismilak.

akhirul kalam,
wassalamualaikum wr.wb

up