Dulu, saya nggak pernah kepikiran masuk fakultas ini. Saya hanya mengikuti suatu script yang bernama takdir.
Saya dulu ngebet banget buat jadi salah satu pemakai jaket kuning di jurusan yang sangat saya minati, Sastra Inggris.
Nyoba buat daftar 3 kali, jalur PMDK, SIMAK, dan SNMPTN.
Luar biasanya, Allah selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk saya. Ya, saya ditakdirkan untuk tidak menjadi mahasiswa UI.
Masih saya ingat bagaimana saya belajar IPS mati2an untuk ujian SIMAK, sebelum ujian saya hanya tidur beberapa jam, di dalam mimpi pun saya masih ngerasa ngerjain soal itung2an ekonomi.
Hari H pun, energi saya infinitive, semua demi UI. Saya merasa bisa mengerjakan semuanya. Tapi seperti yang sudah saya bilang tadi, jalan cerita script saya memang nggak buat UI.
SNMPTN pun saya masih obsessed. Saya ambil IPC karena pertimbangan pilihannya yang lebih banyak.
Malam hari sebelum pengumpulan berkas, saya tanya orang tua saya untuk pilihan IPA apa yang harus saya ambil. Mereka bilang terserah, yang penting saya suka. Dengan modal capcipcup, saya memilih FKG UGM untuk pilihan 1 dan FKG Unpad pilihan 2.
Saya bersyukur, hari itu ternyata saya nggak salah menentukan pilihan.
Mungkin pada awalnya saya merasa asing berada di sini.
Saya saat itu ngerasa, harusnya saya di UI, bukan di sini. Saya nggak niat buat kuliah. Waktu masa orientasi, saya yang paling banyak dihukum dan dibentak karena saya nggak pernah ngerjain tugas, dari 105 biodata, saya cuma ngumpulin 5. Saya bolos di hari ke 2. Dan begonya, waktu dimarahin saya masih tetep senyum2. Dan dihukum joget2 jargon di depan juga masih pake senyum.
Mampus, mampus deh. Saya bersama 2 orang teman saya cowok sampai dipanggil danlap, dan jurnal kami dibuang gitu aja dari atas (tempat danlap berdiri lebih tinggi daripada kami), kertasnya berhamburan kemana2 (jilidannya ga oke sih), 2 temen saya langsung ngambil bukunya dan mengumpulkan sheet per sheet kertasnya, saya tanpa basa-basi, langsung balik ke barisan.
Saya benar2 nggak tahu apa yang saya pikirin waktu itu.
Semester pertama saya tidak ada pertemuan sama sekali dengan dosen wali.
Pada saat praktikum ITMKG saya harus menuliskan nama dan npm saya di whiteboard dengan spidol merah karena 2 kesalahan saya: baca komik di lab padahal udah dapet teguran 2x dan cabut sebelum praktikum berakhir.
Saat presentasi anatomi di depan 104 mahasiswa lain saya nggak ada persiapan, sehingga asal buka slide, dan asal presentasi, ternyata slide yang saya presentasikan dengan ngasal adalah slide dosen saya dan beliau saat itu tepat berada di depan saya. Untung baik, jadi saya cuma suruh presentasi ulang minggu depannya.
Aaah, semester 1, indahnya ^^
Mungkin perasaan masih belum bisa menerima yang membuat saya selalu berpikiran negatif dan agak menutup pergaulan saya dengan orang lain. Saya merasa berbeda. Teman2 saya rata2 adalah anak gaul bandung dan jakarta dan jujur saya bingung, harus gimana membawa diri.
Tapi untungnya saya tetep punya teman. Tapi rasanya masih nggak nyaman, karena kami seolah2 seperti geng, kemana2 harus bareng, kemana2 harus nungguin dan ditungguin, makan harus di cafe/resto nggak pernah nyobain mie ayam pinggir jalan. Aneh rasanya temenan dengan orang2 seperti itu.
Akhirnya saya nyoba keluar, saya mutusin buat jadi orang yang independen, yang artinya waktu kuliah saya nemplok sana nemplok sini. Kadang duduk dengan geng ini, kadang geng itu. Saya masih belum merasa diterima.
Jujur saat itu saya kesepian, sahabat2 saya cuma temen2 kost. Akhirnya saya mutusin buat ikut organisasi2. Maksud utama sebenernya buat nyari temen, kenalan dari fakultas lain.
Makanya saya daftar langsung buat jadi pengurus BEM Universitas. Akhirnya saya keterusan buat ikutan organisasi di luar, and that time, I didn't relize that destiny has been guided me to be here.
Outstanding student. . .
Adalah sebuah kompetisi yang diadakan FKG Unpad untuk menjaring mahasiswa2 berprestasi dengan aspek penilaian kecerdasan akademis, keaktifan organisasi, kemampuan berbahasa asing, keterampilan non akademis, personality, penghargaan2 yang diraih, dan penulisan karya ilmiah.
Proses seleksi pertama adalah penyisihan di bidang akademis dengan standar IPK. Dilanjutkan dengan keaktifan organisasi, mahasiswa dengan IPK yang lolos seleksi harus mengumpulkan CV.
Saya lupa berapa tepatnya jumlah lembar berkas tersebut, yang jelas banyak banget. Mulai dari biodata, organisasi2 intra&ekstra yang diikuti, ketrampilan, penyaji seminar, karya ilmiah yang pernah dipublikasikan, award2, dan segala macamnya.
Kebetulan karena saya punya jiwa2 bolang, saya suka ikut organisasi di luar fakultas. Organisasi = done.
Bahasa asing saya tulis bahasa Inggris, Perancis, dan Mandarin (yang dua terakhir padahal newbie level alay)
Ketrampilan saya bingung harus mengisi apa, saya bisa main piano walaupun autodidak, tapi takut waktu seleksi harus mainin the flight of bumble bee kan mati gaya juga. mau diisi tari saman, awkward banget kalau nari sendirian. akhirnya saya isi dengan bernyanyi dan fotografi. walaupun suara diskon 95% dr adele, tp mental bisa lah.
Penyaji seminar dan penulisan karya tulis ilmiah, dua lembar kosong. Saya nggak punya pengalaman apa2.
Award, saya cantumin award2 aja yang saya dapet walaupun cuma tingkat2 universitas semacam juara fotografi *******, best movie creator of ****, best participant of ****, dan best student of French Club. Wkwkwk. Lumayan buat ngisi.
Ternyata saya tersaring masuk ke 10 besar. Di tahap ini kami diwajibkan untuk menulis scientific paper, dengan tema Peningkatan Daya Saing Bangsa Berbasis Keunggulan Lokal. udah pernah saya ceritain di post sebelumnya yaaa ^^
Paper itu nggak harus berkaitan dengan jurusan yang diambil. bebas. saya mikir, apa potensi indonesia yang sebenernya bisa dikembangin.
Kegambar 2/3 bagian Indonesia adalah laut, saya googling tentang perairan laut, dan menemukan sesuatu yang unik. Terumbu karang bisa menyerap karbon. Menelusuri tentang terumbu karang di Indonesia, ternyata Indonesia ekosistem terumbu karangnya salah satu yang terluas di dunia.
Akhirnya saya kaitkan fakta-fakta tersebut dan menghasilkan paper dengan judul: Coral Reef Conservation of Indonesia as An Effort to Stabilize The Global Climate.
Em, papernya emang pakai 2 bahasa, Indonesia dan Inggris. Di sini saya mengemukakan fakta2 lain seperti laut di Indonesia mempunyai spesies terkaya di dunia dengan jenis spesies2 baru yang sering ditemukan. Ini kelebihan Indonesia yang luar biasa lo, cuma Indonesia yang punya.
Sebenernya kerusakan terumbu2 karang juga jadi jawaban kenapa Indonesia yang luas lautnya extraordinary harus import ikan. Tapi itu ga saya jelasin di paper sih. Cuma, dampak rusaknya terumbu karang di Indonesia itu ngerugiin banyak aspek, ga cuma nasional, tapi internasional.
Paper 23 halaman saya itu selesai dalam 5 hari, pas deadline banget. Prosesnya emang nggak gampang sih. Ngumpulin bahan, analisis 1-1, baru ditulis. Tiap saya mau nyerah, mau istirahat, saya inget bapak sama ibu, akhirnya ngerjain lagi. Tidur dan makan saya nggak beraturan, akhirnya bikin saya demam sekaligus hipotermia :(
Ternyata sakit2 saya itu nggak sia2. . . Saya lolos ke 3 besar, dan buat nentuin juara 1, 2, dan 3 nya, kami harus presentasi paper kami dengan bahasa Inggris di depan 7 juri. Lebih parah daripada sidang skripsi.
Jujur saya nggak tahu kenapa saya lolos, saya biasa2 aja, dibanding 2 teman saya yang lain, mereka luar biasa. Yang cowok, namanya Boggi, organisasinya oke, dan jadi ketua terus (termasuk ketua BEM saya sekarang), jadi public speakingnya udah jelas oke.
Yang cewek, namanya ninda, udah pernah exchange 1 tahun di USA, tepatnya di negara bagian Wiscounsin, jangan tanya deh bahasa Inggrisnya, udah kayak native, aksennya American banget.
Jiper sih pasti, tapi nekat aja lah. Abis presentasi rasanya lemes sekaligus relief bangeeet.
Jadi begitulah, pengumuman keluar, saya jadi runner up. Alhamdulillah. Bahkan sampai detik ini pun saya nggak tahu, apa kelebihan saya bisa terpilih. Outstanding Student.
Ya, jadi saya berada di titik ini bersama dua teman FKG saya yang lain.
Hal yang tidak pernah sekali pun saya bayangkan sebelumnya.
Titik dimana menjadi sebuah pencapaian tertinggi bagi mahasiswa untuk mendapatkan gelar sebagai mahasiswa berprestasi. Dan perjuangan harus kami teruskan ke tingkat universitas. Berkompetisi dengan mahasiswa Unpad lain.
Dan ini bukan semata2 saya mencari sebuah compliment atau apapun itu.
ini adalah bukti pertanggungjawaban saya pada orang tua saya, bahwa saya mampu berada di sini, menjadi salah satu mahasiswa terbaik. sehingga mereka tahu, segala sesuatu yang mereka berikan selama ini: support, materi, kasih sayang, dan kepercayaan untuk saya, tidaklah sia-sia.
Dan penghargaan sesungguhnya untuk saya adalah: saya mampu membuat mereka bahagia.
Bapak, ibu. . . This is for you, and you must know that I love you more than I do it to myself. . .
My love for you is infinitive. . . <3
Je suis amoure de vous.
My peach carpet
010412
PS. next post is about how can you change yourself and find your inversion point :)